Kepedulian Tanpa Batas: Kepala SMPN 2 Mojo Kediri Instruksikan Guru Antar Ijazah ke Rumah Siswa

Kediri, 30 Agustus 2025 – Di tengah tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks, SMP Negeri 2 Mojo, Kabupaten Kediri, menghadirkan sebuah langkah nyata yang penuh makna. Kepala sekolah Heri Susanto, S.Pd., M.H mengambil inisiatif berbeda dari biasanya: ia menginstruksikan para guru untuk mengantarkan langsung ijazah kelulusan ke rumah para siswa yang hingga kini belum sempat mengambil dokumen penting tersebut di sekolah.

Langkah humanis ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata kepedulian sekolah terhadap masa depan peserta didiknya. Menurut data, terdapat 56 ijazah yang belum diambil oleh para alumni SMPN 2 Mojo. Tanpa menunggu lama, Heri Susanto segera menugaskan 10 guru untuk turun langsung ke lapangan, mengunjungi satu per satu rumah siswa.

Ijazah: Hak Penting yang Harus Dipastikan Sampai ke Tangan Siswa

Ijazah adalah dokumen vital yang menentukan langkah siswa dalam melanjutkan pendidikan maupun memasuki dunia kerja. Tidak jarang, kendala ekonomi, jarak, maupun kesibukan keluarga membuat sebagian siswa terlambat mengambilnya. Menyadari hal tersebut, pihak sekolah mengambil langkah proaktif agar tidak ada satupun alumninya yang tertinggal.

“Kami tidak ingin ada alasan apa pun yang membuat anak-anak kesulitan mendapatkan ijazah. Kalau mereka belum bisa datang ke sekolah, maka sekolah yang harus mendatangi mereka. Ijazah ini hak mereka, dan kami ingin memastikan hak itu sampai ke tangan masing-masing siswa,” tegas Heri Susanto, S.Pd., M.H, saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Guru Menjadi Jembatan Antara Sekolah dan Keluarga

Instruksi kepala sekolah ini disambut antusias oleh para guru. Dengan penuh semangat, mereka mendatangi rumah para siswa, meskipun harus menempuh jarak yang cukup jauh dan menyusuri jalan pedesaan. Di beberapa rumah, suasana haru tak terelakkan. Orang tua siswa merasa bangga sekaligus terharu ketika guru datang membawa ijazah putra-putrinya.

“Rasanya luar biasa ketika melihat orang tua tersenyum bahagia dan lega. Bagi kami, ini bukan sekadar tugas, tapi juga sebuah panggilan hati untuk mendampingi anak-anak hingga langkah terakhir mereka di SMP,” ujar salah satu guru yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Apresiasi Masyarakat dan Contoh Bagi Sekolah Lain

Masyarakat sekitar memberikan apresiasi tinggi atas kebijakan yang dilakukan SMPN 2 Mojo. Tidak hanya dinilai sebagai bentuk pelayanan prima, tetapi juga dianggap sebagai terobosan pelayanan publik yang jarang dilakukan oleh sekolah lain.

Banyak orang tua menyampaikan rasa syukur karena merasa diperhatikan. “Kami sangat berterima kasih. Anak kami bisa segera melanjutkan ke jenjang berikutnya tanpa khawatir soal ijazah. Perhatian sekolah ini sangat berarti bagi kami,” tutur salah satu wali murid.

Lebih dari Sekadar Penyerahan Dokumen

Kegiatan ini bukan hanya tentang menyerahkan selembar ijazah. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol ikatan emosional antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Kehadiran guru di rumah siswa menjadi bentuk nyata dedikasi pendidik dalam mengantarkan generasi muda menuju masa depan yang lebih cerah.

Langkah yang ditempuh SMPN 2 Mojo juga menjadi pesan moral bahwa pendidikan bukan hanya tentang proses belajar di kelas, tetapi juga tentang kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial.

Kesimpulan: Langkah Humanis yang Patut Dicontoh

Inisiatif Kepala SMPN 2 Mojo, Heri Susanto, S.Pd., M.H, mengantar ijazah langsung ke rumah siswa merupakan kerja nyata yang patut dijadikan teladan. Di tengah rutinitas pendidikan yang cenderung administratif, terobosan ini menunjukkan bahwa sekolah mampu menghadirkan pelayanan yang menyentuh hati.

Dengan gerakan sederhana namun bermakna besar ini, SMPN 2 Mojo membuktikan bahwa pendidikan sejati bukan hanya mencerdaskan, tetapi juga mendekatkan, merangkul, dan menguatkan hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال