Jakarta, 2025 — Di tengah gemuruh politik nasional dan pergantian wajah-wajah baru di parlemen, satu nama kembali dipercaya rakyat untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Ia adalah Anita Jacoba Gah, S.E., sosok perempuan tangguh asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal lantang memperjuangkan pendidikan, keadilan sosial, dan nilai-nilai Pancasila.
Bukan tanpa alasan rakyat kembali memilihnya. Kiprah panjang Anita di Senayan telah membuktikan bahwa politik bisa dijalankan dengan ketulusan, keberanian, dan kerja nyata. Kini, untuk periode 2024–2029, Anita kembali melanjutkan perjuangannya sebagai wakil rakyat melalui Komisi X DPR RI, yang membidangi pendidikan, kebudayaan, riset, olahraga, dan pariwisata.
Perjuangan yang Tak Pernah Surut untuk Dunia Pendidikan
Sejak awal masa baktinya di DPR RI, Anita Jacoba Gah dikenal sebagai salah satu suara paling vokal dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia bagian timur, terutama bagi anak-anak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Dalam berbagai rapat kerja bersama Kementerian Pendidikan, Anita kerap menyuarakan aspirasi rakyat dengan nada tegas namun argumentatif. Ia menolak keras segala bentuk ketimpangan yang membuat anak-anak di wilayah timur tertinggal dari sisi fasilitas dan akses belajar.
> “Saya selalu bilang, kalau anak-anak di Jawa bisa sekolah dengan jaringan internet cepat dan laboratorium lengkap, maka anak-anak di NTT juga berhak atas hal yang sama. Itulah arti keadilan sosial dalam Pancasila,” ujar Anita dalam salah satu sidang di Senayan.
Bagi Anita, pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi jalan untuk mengangkat martabat bangsa. Ia meyakini, tanpa pendidikan yang adil dan berkualitas, tidak akan ada kemajuan sejati.
Berkat konsistensinya, berbagai program pendidikan dan bantuan sekolah kini mulai dirasakan masyarakat di pelosok Indonesia Timur. Dari bantuan sarana belajar, peningkatan kesejahteraan guru honorer, hingga program beasiswa bagi pelajar kurang mampu — semuanya menjadi bagian dari perjuangan nyata yang ia kawal langsung.
Menegakkan Pancasila di Tengah Arus Perubahan
Selain dikenal sebagai pejuang pendidikan, Anita juga teguh memegang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang harus dijaga dari generasi ke generasi. Di tengah derasnya arus globalisasi, ia menjadi salah satu anggota DPR yang berani mengingatkan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, gotong royong, dan toleransi.
> “Kalau pendidikan hanya melahirkan orang pintar tapi kehilangan moral, maka kita sudah gagal. Pancasila adalah jiwa bangsa ini. Ia harus hidup dalam kebijakan, bukan hanya dihafal di buku pelajaran,” tegasnya.
Sikap idealis itu membuat Anita sering mendapat apresiasi dari berbagai kalangan — mulai dari guru, mahasiswa, hingga tokoh agama di NTT — karena dianggap menjadi wakil rakyat yang berani menyuarakan kebenaran tanpa takut kehilangan posisi politik.
Dekat dengan Rakyat, Turun ke Lapangan Tanpa Protokol
Meski kini kembali menjadi anggota DPR RI periode 2024–2029, Anita tetap mempertahankan gaya kepemimpinan yang sederhana dan dekat dengan masyarakat.
Ia dikenal sering datang langsung ke desa-desa terpencil untuk berdialog dengan guru, kepala sekolah, dan orang tua murid, tanpa protokol berlebihan.
Ia mendengar langsung keluhan tentang gaji guru honorer yang belum layak, sekolah rusak, hingga anak-anak yang belum memiliki akses buku dan internet. Semua aspirasi itu kemudian ia bawa ke Senayan, bukan sekadar untuk dibicarakan, tapi untuk diperjuangkan sampai ada hasil nyata.
> “Saya bukan hanya wakil dari NTT, tapi wakil dari semua rakyat kecil yang ingin anak-anaknya punya masa depan. Politik harus melayani manusia, bukan memperkaya diri,” ucapnya dalam kunjungan kerja di Kupang.
Konsistensi yang Menginspirasi
Perjalanan politik Anita Jacoba Gah bukan sekadar kisah tentang kekuasaan, tetapi tentang kesetiaan terhadap nilai dan perjuangan panjang seorang perempuan Indonesia.
Dari masa mudanya hingga kini, ia selalu dikenal rendah hati, berintegritas, dan berani berbicara demi kebenaran — meski terkadang suaranya berbeda dari arus mayoritas di parlemen.
Kini, memasuki masa jabatan barunya di DPR RI 2024–2029, Anita menegaskan akan terus memfokuskan diri pada tiga hal utama:
1. Pemerataan pendidikan nasional.
2. Peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga pendidikan.
3. Penguatan nilai-nilai Pancasila di setiap jenjang pendidikan.
> “Selama rakyat masih percaya, saya tidak akan berhenti. Perjuangan ini bukan untuk nama, tapi untuk masa depan anak-anak Indonesia,” tutupnya dengan senyum hangat.
Sosok Anita Jacoba Gah menjadi bukti bahwa politik tidak selalu kotor — tergantung siapa yang menjalankannya. Ia adalah contoh nyata wakil rakyat yang setia pada nilai, teguh dalam prinsip, dan konsisten memperjuangkan keadilan pendidikan serta Pancasila.
Kembalinya Anita ke Senayan bukan sekadar kemenangan politik, tapi bukti cinta rakyat terhadap perjuangan yang tulus. Dari timur Indonesia, ia terus menyalakan cahaya harapan bagi bangsa.